BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Bidan
komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah
tertentu. Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa
serangkaian ilmu dan keterampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu
dan anak yang berada dalam masyarakat di wilayah tertentu. Sasaran kebidanan
komunitas adalah ibu dan anak balita yang berada di dalam keluarga dan
masyarakat .Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial yang memiliki
budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi ,politik, sosial, budaya
dan lingkungan sekitarnya
Setiap petugas kesehatan yang bekerja dimasyarakat perlu memahami masyarakat
yang di layaninya ,baik keadaan budaya maupun tradisi setempat sangat
menentukan pendekatan yang di tempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan
harus memperhatikan strategi pelayanan kebidanan dan tugas dan tanggung jawab
bidan agar masyarakat mau membuka hatinya untuk bekerja sama dengan bidan
sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang bermutu di masyarakat.
B. TUJUAN
PENULISAN
a. Untuk mengetahui strategi pelayanan kebidanan
komunitas
b. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab
bidan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
C. MANFAAT
PENULISAN
a. Manfaat teoritis
1. Sebagai
pengembangan bahan masukan atau pengkajian baru khususnya ilmu kebidanan.
b. Manfaat praktis
1. Bagi institusi
Diharapkan
dapat menjadi sumber informasi bagi mahasiswa akademi kebidanan STIKes Bina
Generasi Polewali Mandar
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan
dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan dengan topik strategi pelayanan
kebidanan dan tugas dan tanggung jawab bidan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN KOMUNITAS
1.
PENDEKATAN
EDUKATIF DALAM PERAN SERTA MASYARAKAT
Pelayanan
kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak
lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dll.
Sebagian masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu
melibatkan masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat
sangat penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap
kemampuan yang mereka miliki.
Definisi dari
penedekatan edukatif dalam peran serta masyarakat yaitu rangkaian kegiatan yang
dilaksanakan secara sistematis, terencana dan terarah dengan partisipasi aktif
individu, kelompok, masyarakat secara keseluruhan untuk memecahkan masalah yang
dirasakan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi dan budaya
setempat.
Pada saat petugas
kesehatan melaksanakan pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat
pastilah mempunyai tujuan. Tujuan
pendekatan edukatif antara lain :
a. Memecahkan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan
komunitas.
b. Mengembangkan
kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan memecahkan masalah yang dihadapi
atas dasar swadaya sebatas kemampuan.
Pendekatan
edukatif mempunyai strategi dasar yang dipakai dalam mememnuhi pelayanan
kebidanan komunitas, yaitu :
a. Mengembangkan
provider.
Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap
mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta sepakat untuk
mensukseskan.
Langkah-langkah pengembangan provider :
1) Pendekatan
terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.
Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional
atau regional. Bentuknya pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan
beberapa pejabat yang berpengaruh.
2) Pendekatan
terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan
tingkat desa. Tujuan yang akan dicapai adalah adanya kesepahaman, memberi
dukungan dan merumuskan kebijakan serta pola pelaksanaan secara makro.
Berbentuk lokakarya, seminar, raker, musyawarah.
3) Pengumpulan data
oleh sektor kecamatan/desa. Merupakan pengenalan situasi dan masalah menurut
pandangan petugas/provider. Macam data yang dikumpulkan meliputi data umum ,
data khusus dan data perilaku.
b. Pengembangan
Masyarakat
Pengembangan masyarakat adalah
menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau mengatasi masalahnya sendiri
secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan partisipasi aktif
masyarakat untuk menentukan masalah, merencanakan alternatif, melaksanakan dan
menilai usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah– langkahnya meliputi
pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian serta pemantapan dan pembinaan.
2. PELAYANAN YANG BERORIENTASI PADA KEBUTUHAN
MASYARAKAT.
Proses
dimana masyarakat dapat mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan prioritas
dari kebutuhan tersebut serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha
memenuhi kebutuhan sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang
ada di masyarakat sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong.
Agar
dapat memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bidan harus
dapat melakukan komunikasi yang baik dengan masyarakat. Komunikasi tersebut
melibatkan lebih banyak proses mendengarkan dan pada proses berbicara,
merupakan suatu proses interaksi yang tetap yang ditujukan untuk suatu
kesepakatan. Komunikasi yang baik akan membentuk pengetahuan dan tanggung jawab
orang-orang yang terlibat didalamnya
Komunikasi
yang baik dapat menunjukkan rasa hormat kepada orang lain dan memperlihatkan
pandangan dan opini mereka dihargai. Selanjutnya hal ini dapat membuat
masyarakat mau mengambil keputusan sendiri dan mengusulkan ide-idenya. Bebrapa
hal yang perlu diperhatikan seorang bidan dalam berkomunikasi kepada masyarakat
adalah sebagai berikut :
1.
Jangan terlalu banyak bicara, cobalah untuk
tidak menyela
2.
Jangan meneruskan kaliamt
mereka/mengantisipasi apa yang sedang mereka ucapkan
3.
Tanyakan apabila anda merasa kurang jelas
4. Lebih baik
membicarakan sesuatu dengna cara tatp muka, daripada berkomunikasi secara
tertulis.
Ada 3 jenis pendekatan :
1.
Specifict Content Approach
yaitu pendekatan perorangan atau
kelompok yang merasakan masalah, melalui proposal program kepada instansi yang
berwenang. Contoh : pengasapan pada kasus DBD
2.
General Content objective
yaitu pendekatan dengan
mengkoordinasikan berbagai upaya dalam bidang kesehatan dalam wadah tertentu.
Contoh : posyandu meliputi KIA, imunisasi, gizi, KIE dsb.
3.
Proses Objective approach
masyarakat sebagai pengambil prakarsa
kemudian dikembangkan sendiri sesuai kemampuan. Contoh : kader
3. MENGGUNAKAN ATAU MEMANFAATKAN FASILITAS DAN
POTENSI YANG ADA DI MASYARAKAT.
Masalah kesehatan pada umumnya
disebabkan rendahnya status sosial – ekonomi yang akibatkan ketidaktahuan dan
ketidakmampuan memelihara diri sendiri (self care) sehingga apabila berlangsung
terus akan berdampak pada status kesehatan keluarga dan masyarakat juga
produktivitasnya.
Definisi
dari program ini yaitu :
a.
Usaha membantu manusia mengubah sikapnya
terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan orang, berkomunikasi dan
menguasai lingkungan fisiknya.
b.
Pengembangan manusia yang tujuannya adalah
untuk mengembangkan potensi dan kemampuan manusia mengontrol lingkungannya.
Langkah
– langkah dari program ini antara lain.
1.
Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat
dikembangkan dan dimanfaatkan
2.
Tingkatkan mutu potensi yang ada
3.
Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada.
4.
Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan.
Prinsip - prinsip dalam mengembangkan
masyarakat :
a.
Program ditentukan oleh atau bersama
masyarakat.
b.
Program disesuaikan dengan kemampuan
masyarakat.
c.
Dalam pelaksanaan kegiatan harus ada
bimbingan, pengarahan, dan dorongan agar dari satu kegiatan dapat dihasilkan kegiatan
lainnya.
d. Petugas harus
bersedia mendampingi dengan mengambil fungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat proses.
Bentuk - bentuk
program masyarakat :
a.
Program intensif yaitu pengembangan masyarakat
melalui koordinasi dengan dinas terkait/kerjasama lintas sektoral.
b.
Program adaptif yaitu pengembangan masyarakat
hanya ditugaskan pada salah satu instansi/departemen yang bersangkutan saja
secara khusus untuk melaksanakan kegiatan tersebut/kerjasama lintas program
c. Program proyek
yaitu pengembangan masyarakat dalam bentuk usaha – usaha terbatas di wilayah
tertentu dan program disesuaikan dengan kebutuhan wilayah tersebut.
B.
TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB BIDAN
1. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
a.
Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan..
1)
Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar
profesional.
2)
Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal
dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan
klien/keluarga.
3)
Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan
komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
4)
Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan
klien/keluarga.
5)
Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas
dan menyusui normal dengan komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan
melibatkan klien/keluarga.
6)
Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan
balita dengan melibatkan klien/keluarga.
7)
Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau
ibu dengan gangguan sistem reproduksi dengan melibatkan klien/keluarga.
8)
Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas
melibatkan klien/keluarga.
9)
Melaksanakan pelayanan keluarga berencana
melibatkan klien/keluarga.
10) Melaksanakan
pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan.
b.
Pengelola pelayanan KIA/KB.
1)
Mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat
terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan
masyarakat diwilayah kerjanya dengan melibatkan keluarga dan masyarakat.
2)
Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan
program kesehatan dan program sektor lain diwilayah kerjanya melalui
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain
yang berada diwilayah kerjanya.
c.
Pendidikan klien, keluarga, masyarakat dan
tenaga kesehatan.
Melaksanakan bimbingan/penyuluhan, pendidikan pada klien, masyarakat dan tenaga
kesehatan termasuk siswa bidan/keperawatan, kader, dan dukun bayi yang
berhubungan dengan KIA/KB
d. Penelitian dalam
asuhan kebidanan. Melaksanakan penelitian secara mandiri atau bekerjasama
secara kolaboratif dalam tim penelitian tentang askeb.
2.
TUGAS TAMBAHAN
BIDAN DI KOMUNITAS
a.
Upaya perbaikan kesehatan lingkungan.
b.
Mengelola dan memberikan obat - obatan
sederhana sesuai dengan kewenangannya.
c.
Survailance penyakit yang timbul di
masyarakat.
d.
Menggunakan tehnologi tepat guna kebidanan.
BAB III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Strategi pelayanan kebidanan
di komunitas ada 3 yaitu:
1.
Pendekatan
edukatif dalam peran serta masyarakat
2.
Pelayanan Yang
Berorentasi Pada Kebutuhan Masyarakat
3.
Menggunakan/Memanfaatkan
fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat.
Pelayanan
kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang tidak lepas dari faktor
lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya dll. Sebagian masalah
komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan
masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat sangat
penting untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang
mereka miliki.
Pelayanan
yang berorentasi pada kebutuhan masyarakat adalah proses dimana masyarakat
dapat mengidentifikasi kebutuhan dan tentukan prioritas dari kebutuhan tersebut
serta mengembangkan keyakinan masyarakat untuk berusaha memenuhi kebutuhan
sesuai skala prioritas berdasarkan atas sumber – sumber yang ada di masyarakat
sendiri maupun berasal dari luar secara gotong royong.
Pemberdayaan
adalah bagian dari paradigma pembanguann yang memfokuskan perhatiannya pada
semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya yakni mulai dari aspek
intelektual (SDM), yakni aspek material dan fisik sampai pada aspek manajerial.
Pemberdayaan masyarakat terkait dengan pemebrian akses pada masyarakat dalam
memperoleh dan memanfaatkan hak masyarakat bagi peningkatan hidup social,
ekonomi, politik dan kesehatan.
Untuk
melaksanakan program strategi pelayanan kebidanan di dalam komunitas, bidan
tidak terlepas dari tugas dan tangggung jawabny kebidanan. Tugas dan tanggung
jawab kebidanan. Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi : pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana,
dan pelayanan kesehatan masyarakat.
B.
SARAN
1. Bagi Institusi
Diharapkan
agar dapat memberi masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun
tentang strategi pelayanan kebidanan dan tugas dan tanggung jawab bidan
2. Bagi Mahasiswa DIII Kebidanan
Diharapkan
agar lebih mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan tentang tentang strategi
pelayanan kebidanan dan tugas dan tanggung jawab bidan
3. Bagi Pembaca
Diharapkan
untuk petugas kesehatan agar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Kepmenkes RI No. 900/ MENKES/ SK/ VII/
2002
Meilani
Niken.2009. Kebidanan Komunitas.
Fitramaya : Yogyakarta