my ubay

Monday, October 9, 2017

7 Manfaat Propolis Bagi Kesehatan dan Cara Pemakaiannya




Saat sekarang ini, telah banyak orang yang mengonsumsi propolis dengan harapan kesehatannya dapat terjaga. Ya benar, salah satu manfaat propolis adalah untuk menjaga kesahatan, selain itu masih ada  lagi manfaat lain dari propolis.

Sebelumnya tidak ada salahnya kita mengetahui apa itu propolis terlebih dahulu. Propolis adalah salah satu hasil eksplorasi dari binatang bersengat yaitu lebah. Sehingga juga sering disebut Bee Propolis. Asal kata Propolis yaitu dari Bahasa Yunani, dari 2 kata yaitu Pro = sebelum dan Polis = kota. Maka secara umum Bee Propolis dapat diartikan sebelum masuk sarang lebah atau maknanya pelindung sarang lebah dari ancaman yang datang dari luar sarang.

7 Manfaat Propolis bagi kesehatan, yaitu :

  1. Sebagai antibiotik alami (tanpa efek samping)
  2. Sebagai antioksidan (anti penyakit kanker)
  3. Menjaga kekebalan / kesehatan tubuh
  4. Mengandung nutrisi yang sangat tinggi
  5. Mengandung semua vitamin kecuali vitamin K (satu tetes propolis sama dengan 500 buah jeruk)
  6. Mengandung 16 jenis asam amino dan mineral yang dibutuhkan tubuh manusia
  7. Membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit, terutama penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri dan jamur

Cara Pemakaian :

1. Diminum
  • Menjaga kesehatan : sekali minum 2 tetes x 3 sehari
  • Mengobati penyakit : sekali minum 10 tetes x 4-5 sehari
  • Campurkan ke air hangat atau biasa 100-150 ml 
  • Jangan diaduk dengan benda logam/besi
2. Dioles
  • Dapat dioles merata 3 x sehari untuk mengobati : bisul, eksim, panu, luka bakar, borok, jerawat dan lainnya
3. Ditetes
  • Dapat ditetes kebagian yang sakit : sakit gigi dan sariawan

Sekian manfaat propolis yang saya jelaskan, semoga bermanfaat..

Sunday, October 8, 2017

Tips untuk Puting Terbenam, Puting Lecet, dan Puting Bengkak (Mastitis)

Setelah kita membahas tentang ASI, posisi dan langkah-langkah menyusui dipembahasan lalu, sekarang kita membahas tentang kelainan pada payudara yang sering ditemui pada ibu menyusui (busui).

Mari kita sama-sama mendeteksi dan mengobati kelainan pada payudara yang dapat menghambat produksi ASI, menurut Buku Ilmu Kebidanan antara lain :
1. Puting Terbenam
Sebenarnya puting terbenam saat hamil bukan merupakan masalah karena puting masih akan lentur setelah bayi lahir dan bayi tidak menghisap dari puting tetapi dari areola (bagian hitam sekitar puting). Apabila bunda mengalami ini, bunda dapat mencoba menarik dengan nipple puller beberapa saat sebelum bayi disusui. Sebelum ASI keluar puting dan aerola dimasukkan ke dalam mulut bayi dan bayi akan dapat menarik puting ke luar. Jangan berputus asa bunda.



2. Puting Lecet
Puting lecet biasanya terjadi karena perlekatan ibu-bayi sewaktu menyusui tidak benar. Seringkali juga dapat disebabkan infeksi oleh Candida. Pada keadaan ini, bunda dapat melakukan cara-cara ini :
  • Periksa apakah perlekatan ibu-bayi salah
  • Periksa apakah terdapat infeksi oleh Candida berupa kulit yang merah, berkilat, dan terasa sakit
  • Ibu terus memberikan ASI apabila luka tidak begitu sakit. Kalau sakit, ASI dapat diperah
  • Olesi puting susu dengan ASI dan dibiarkan kering
  • Jangan mencuci daerah puting dan areola dengan sabun

3. Mastitis 
Mastitis adalah peradangan payudara yang terjadi biasanya pada masa nifas atau sampai 3 minggu setelah persalinan. Penyebabnya adalah sumbatan saluran susu dan pengeluaran ASI yang kurang sempurna. Tindakan yang perlu dilakukan adalah : 
> kompres hangat
>Masasse (pijatan) pada punggung untuk merangsang pengeluaran oksitosin agar ASI dapat menetes ke luar
> pemberian antibiotika sesuai resep dokter
> istirahat 





Bagaimana Posisi dan Langkah-Langkah Menyusui yang Benar?

Sebelumnya kita sudah membahas tentang Apa itu ASI. Sekarang kita akan membahas tentang posisi dan langkah-langkah menyusui yang benar.

Seringkali kegagalan menyusui disebabkan oleh kesalahan memosisikan dan meletakkan bayi. Puting ibu menjadi lecet > ibu jadi segan menyusui > produksi ASI berkurang > bayi jadi malas menyusu.

Langkah-langkah menyusui yang benar menurut Tobing Suradi dalam bukunya Manajemen Laktasi, yaitu :
1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
2. Ibu duduk denga  santai, kaki tidak boleh menggantung
3. Perah sedikit ASI dan oleskan ke puting dan areola (bagian hitam) sekitarnya, manfaatnya sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
4. Posisikan bayi dengan benar
> Bayi dipegang dengan 1 lengan. Kepala bayi diletakkan dengan lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
> perut bayi menempel ke tubuh ibu
> mulut bayi berada di depan puting ibu
5. Bibir bayi dirangsang dengan puting ibu dan akan membuka lebar, kemudian dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola dimasukkan ke dalam mulut bayi
6. Cek apakah perlekatan sudah benar?
> dagu menempel ke payudara ibu
> mulut terbuka lebar
> sebagian aerola masuk ke mulut bayi
> bibir bayi melipat ke luat
> pipi bayi tidam boleh kempot (karena bayi tidak menghisap ASI)
> Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan
> ibu tidak kesakitan
> bayi tenang




Pengosongan payudara setiap kali menyusui mempunyai keuntungan : 
1. Sebagai feed back untuk pembentukan ASI kembali
2. Mencegah terjadinya bendungan ASI
3. Bayi mendapat komposisi ASI yang lengkap (susu awal dan susu akhir)

Apa itu ASI (AIR SUSU IBU) ?




   
ASI sebagai makanan alamiah adalah yang terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada anak yang baru dilahirkannya. Komposisi berubah sesuai dengan kebutuhan bayi pada setiap saat, yaitu kolostrum pada hari pertama samapaj 4-7 hari, dilanjutkan dengan ASI peralihan sampai 3-4 minggu, selanjutnya ASI matur. 
ASI yang keluar pada permulaan menyusu berbeda dengan ASI yang keluar pada akhir penyusuan. ASI yang diproduksi ibu yang melahirkan prematur komposisinya juga berbeda dengan ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup bulan. 
Selain itu, ASI juga mengandung zat pelindung yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Pemberian ASI juga mempunyai pengaruh emosional yang luar biasa yang mempengaruhi hubungan batin ibu dan anak dan perkembangan jiwa anak. 

Media Pembelajaran Perguruan Tinggi

1. Deskripsi
Pada bab ini, akan dibahas tentang media, meliputi bentuk media, manfaat, pertimbangan dalam memilih media, dan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan media.

2. Manfaat
Dalam pembelajaran tanpa media, materi yang terserap oleh mahasiswa hanya akan bertahan sekitar 5% saja, tetapi menurut penelitian, pembelajaran dengan menggunakan media dapat meningkatkan retensi hingga 20 %.

3. Tujuan Instruksional
Setelah menyelesaikan materi berikut ini, mahasiswa dapat membuat media pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan, dan yang akan digunakan untuk praktek mengajar.

4. Penyajian
Media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk membawa suatu informasi. Dalam pembelajaran disebut media pembelajaran, yaitu alat komunikasi untuk menyampaikan materi pembelajaran.

4.1. Bentuk Media
Media dapat diklasifikadikan menjadi :
  • Media yang tidak diproyeksi :
       > Realia : benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
       > Model : benda tiga dimensi yang merupakan representasi               dari benda sesungguhnya
       > Bahan Grafis : gambar atau visual yang penampilannya                    tidak diproyeksikan
       > Display : bahan pameran / display yang penggunaannya                   dipasang di tempat tertentu
  • Media yang diproyeksikan :
        > Over Head Projector (OHP) : Alat untuk memproyeksikan                gambar atau tulisan pada transparansi film
        > Slide Projector : alat untuk memproyeksikan gambar atau              tulisan pada film positif
        > LCD : Alat untuk memproyeksikan gambar atau tulisan                    pada komputer
  • Audio
       Media audio merupakan berbagai cara untuk merekam dan menyamaikan suara untuk tujuan pembelajaran (media dengar). Kelebihan dari media ini adalah fleksibel, relatif murah, ringkas dan mudah dibawa (portable), sedangkan kekurangannya adalah memerlukan peralatan khusus untuk mengoperasikannya, dan memerlukan kemampuan khusus untuk pemanfaatannya.
  • Video
        Video merupakan format media yang memerlukan tabung katoda / LCD untuk menayangkan pesan dalam bentuk animasi dan film. Kelebihan media ini adalah memanipulasi waktu dan ruang, menampilkan objek yang terlalu kecil, besar, dan berbahaya, cocok untuk mempelajari kemampuan motorik, dan menyajikan gambar dengan lambat, sedangkan kekurangannya adalah memerlukan perawatan dan kemampuan khusus untuk memanfaatkannya.
  • Multimedia berbasis komputer
       Multimedia berbasis komputer adalah media yang mengintegrasikan berbagai bentuk materi seperti : teks, gambar, dan suara yang dioperasikan dengan komputer. Beberapa bentuk media ini adalah hypermedia, video interaktif, CD-Rom, digigal video interactive, dan virtual reality. 
  • Multimedia kit
       Multimedia kit merupakan paket bahan ajar yang terdiri dari beberapa jenis media digunakan untuk menjelaskan materi tertentu, yang biasanya dilengkapi dengan buku panduan

4.2. Manfaat Media
Media sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran, karena media menjadikan penyampaian materi seragam, proses instruksional menjadi lebih menarik, proses belajar mengajar menjadi interaktif, waktu belajar menjadi lebih efisien, demikian pula kualitas belajar meningkat, dan peran dosen meningkat.

4.3. Pertimbangan dalam Memilih Media
Dalam memilih media beberapa faktor yang harus diperhatikan, diantaranya materi yang akan diberikan, tujuan instruksional, karakteristik mahasiswa, dan kondisi yang ada

4.4. Pertimbangan dalam Merancang OHT / Slide
Hal penting :
> Yang harus diingat : kembangkan OHT dari seluruh materi, bukan mengajarkan materi dari OHT
> Mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan
>Rancangan mudah dibaca, sederhana dan jelas
> Lebih diutamakan penggunaan gambaf, draft, bagan atau foto
> Pesan kurikuler harus relevan, jelas, mudah dimengerti, sistematis, dan hanya berisi kata kunci.
     

Saturday, October 7, 2017

Macam-Macam Tugas di Perguruan Tinggi

Ada 4 macam tugas yang paling sering diberikan dosen kepada mahasiswanya di perguruan tinggi, antara lain :

1. Praktikum
Praktikum umumnya berhubungan dengan keterampilan psikomotor, sehingga bilamana tujuan instruksional yang harus dicapai mengharuskan mahasiswa menunjukkan kinerja atau mengaplikasikan suatu keterampilan tertentu, maka tugas praktikum cocok diberikan. Dalam matakuliah yang terdiri dari keterampilan dan kognitif, maka tugad praktikum harus diberikan untuk mencapai tujuan instruksional tersebut akan terjadi.

2. Studi Lapangan
Dalam studi lapangan, tugas yang diberikan dapat berupa :

  • Tugas mengobservasi aplikasi suatu teori atau konsep dilapangan
  • Tugas menganalisis proses dan hasil teori atau konsep dilapangan
  • Tugas mengevaluasi proses dan hasil teori atau konsep dilapangan
3. Penulisan Makalah
Tugas penulisan makalah sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa maupun dosen di perguruan tinggi, namun dari tujuan penulisan makalah yang harus dicapai mahasiswa tidak dijelaskan langkah atau sistem penulisan yang harus diketahui mahasiswa untuk membuat suatu makalah ilmiah yang menjadi tugasnya. Sehingga kadang kadang tugas penulisan makalah sering menjadi terlalu luas dan tidak terarah.

4. Jurnal Akademik
Karakteristik jurnal akademik yaitu menuliskan kegiatan dalam bentuk buku harian. Dalam tugas ini mahasiswa ditugaskan untuk menyampaikan pikiran-pikiran dan perasaan selama mengikuti perkuliahan. Dalam jurnal akademik, mahasiswa diharapkan menulis semua kegiatan setiap hari, bahkan masalah yang dihadapinya sehubungan dengan proses perkuliahan, dan bagaimana cara mereka memecahkan masalah. Bagi mahasiswa cara ini sangat bermanfaat karena melatih mereka mengekspresikan pendapatnya secara bebas dan indivisuil. Mereka tidak hanya menghafal pengetahuan, tetapi mengevaluasi dalam bentuk tulisan setiap hari. Manfaat lainnya bagi mahasiswa adalah bahwa masalah yang dihadapinya dapat diidentifikasi dengan segera, oleh karena itu mereka dituntut untuk menyampaikan kesimpulan di akhir tiap pertemuan, sehingga mahasiswa dapat segera diberi umpan balik yang tepat dan sesuai. 

Friday, October 6, 2017

Faktor Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemberian Tugas

Ada 3 hal yang harus diperhatikan dosen dalam memberikan tugas kepada mahasiswa, antara lain :

1. Sistematika Tugas
Dalam pemberian tugas, penting sekali dilakukan analisis tugas terlebih dahulu dengan mempertimbangkan perilaku awal mahasiswa, sehingga setiap tugas yang diberikan telah memiliki dasar keterampilan awal yang dibutuhkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah mahasiswa menjadi frustasi bilamana dia belum memikiki keterampilan awal atau dia sama sekali tidak pahami mengenai tugas yang harus diselesaikannya.

2. Relevansi Tugas
Tugas yang berorientasi pada pemecahan masalah di tempat kerja yang dibawa ke ruang kuliah, merupakan salah satu ciri tugas yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa. Semakin relevan tugas yang diberikan dengan kebutuhan mahasiswa, makin tinggi minat dan keingintahuan mahasiswa terhadap materi perkuliahan yabg diajarkan. Tugas disebut relevan bilamana bermanfaat bagi mahasiswa dan sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan imajinasi mahasiswa tersebut.

3. Waktu Penyelesaian Tugas
Dalam menentukan waktu penyelesaian tugas, dosen harus mempertimbangkan kesulitan dan kemudahan tugas serta fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa untuk menyelesaikan tugasnya. Hal ini merupakan suatu cara yabg dapat membantu dosen untuk mengetahui jumlah waktu normal yang dibutuhkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugasnya.

Peranan Dosen Dalam Pemberian Tugas

Dosen memiliki banyak peranan dalam proses belajar mengajar.

1. Dosen sebagai perencana
Peranan dosen sebagai perencana dalam pemberian tugas adalah menentukan tugas yang harus dikerjakan mahasiswa. Untum dapat menentukan tugas yang tepat, maka dosen memerlukan suatu pedoman. Pedoman yang terpenting untuk menentukan tugas yang tepat adalah tujuan instruksional, dalam hal ini adalah TIU dan TIK yang tergambar di dalam penjabaran GBPP.

2. Dosen sebagai fasilitator
Peranan dosen sebagai fasilitator dalam pemberian tugas adalah menentukan atau menyediakan sarana yang dapat membantu siswa untuk melaksanakan tugas dalam berpikir aktif dan kreatif. Metode studi kasus merupakan suatu sarana belajar yang memungkinkan mahasiswa mengembangkan dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh melalui studi kasus. Sumber bacaan juga dapat menjadi sarana yang bisa disediakan dosen.

3. Dosen sebagai evaluator
Dalam pemberian tugas, dosen memberikan umpan balik. Umpan balik merupakan cara yang sangat efektif untuk menunjukkan hasil kinerja mahasiswa yang telah mencapai standar, sehingga bagi mahasiswa proses umpan balik ini akan menjadi patokan bagi dia untuk memperbaiki bilamana tugas belum mencapai standar. Selain umpan balik, dosen juga perlu memberi penguatan bagi mahasiswa berupa pujian dan penghargaan terhadap tugas yg dikerjakan dengan baik. Ini akan memotivasi mahasiswa untuk lebih semangat dalam mengerjakan tugas berikutnya karena tugasnya mencapai nilai di atas standar.

Metode Pemberian Tugas

Untuk dapat memecahkan masalah kelemahan proses belajar mengajar yang berpusat pada dosen dan menciptakan aktivitas yang berpusat pada mahasiswa, maka metode pemberian tugas adalah jawabannya.

Metode pemberian tugas merupakan suagu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya tugas yang harus dikerjakan mahasiswa di ruang kuliah (di kelas) maupun di rumah secara perorangan atau berkelompok.

Tujuan metode : merangsang peserta didik untuk aktif belajar, baik secara individu maupun berkelompok

Manfaat metode : untuk memberikan variasi kegiatan belajar mengajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien.

Kekuatan metode :
1. Membuat mahasiswa aktif belajar
2. Merangsang mahasiswa belajar lebih banyakm baik dekat maupun jauh dari dosen, di dalam kampus maupun di luar kampus
3. Melatih kemandirian mahasiswa
4. Membina kebiasaan mahasiswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi
5. Membina tanya jawab dan disiplin mahasiswa
6. Mengembang kreatifitas mahasiswa

Keterbatasan metode :
1. Sulit mengontrol siswa apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain
2. Tugas yang monoton dapat membosankan siswa
3. Tugas yang banyak sering dapat membuat beban dan keluhan siswa
4. Tugas kelompok dikerjakan siswa tertentu atau siswa yang rajin dan pintar