my ubay

Monday, December 31, 2012

IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA

 
Imunisasi

Imunisasi adalah uasaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. (Muslihatun.2010)
Imunisasi adalah suatu proses untuk membuat system pertahanan tubuh kebal terhadap invasi mikroorganisme (bakteri dan virus) yang dapat menyebabkan infeksi. Dengan imunisasi anak menjadi terlindung dari infeksi. Oleh karena itu, imunisasi wajib diberikan. (Indarto. 2010)
  •   Tujuan Imunisasi  : Ada tiga tujuan utama oemberian imunisasi pada seseorang, yaitu mencegha terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, menghilangkan penyakit tertentu pada dari dunia (misalnya cacar), hanya mungkin pada penyakit yang ditularkan melalui manusia (misalnya difteri). (Muslihatun.2010). Untuk tujuan mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, ditempuh dengan cara memberikan infeksi ringan yang tidak berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respon imun apabila terjangkit penyakit tersebut, anak tidak sakit karena tubuh cepat membentuk antibody dan mematikan antigen yang masuk tersebut. (Muslihatun.2010)
  • Cara Kerja Imunisasi : Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi terhadap mikroorganisme tertentu tanpa menyebabkan seseorang sakit terlebih dahulu. Vaksinasi, zat yang digunakan untuk membentuk imunitas tubuh, terbuat dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak akan membuat penderita jatuh sakit. Vaksin kenudian dimasukkan ke dalam tubuh yang biasanya dilakukan melalui suntikan. (Indarto. 2010). Sistem pertahanan tunuh kemudian akan bereaksi terhadap vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh tersebut, sama seperti apabila mikroorganisme menyerang tubuh, yaitu dengan cara membentuk antibody. Antibody kemudian akan membunuh vaksin tersebut layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang tubuh. Kemudian antibody akan terus berada di peredaran darah membentuk imunitas. Ketika suatu saat tubuh diserang oleh mikroorganisme yang samma denga yang terdapat di dalam vaksin maka antibody akan melindungi tubuh dan mencegah terjadinya infeksi.  (Indarto. 2010)
  • Jenis-Jenis Imunisasi : Imunisasi ada banyak macamnya : ada imunisasi wajib yang terdiri dari 5 macam antara lain BCG, Hepatitis B, Polio, DPT dan Campak, dan ada imunisasi yang telah dianjurkan terdiri dari 8 macam. Kedelapan macam imunisasi yang dianjurkan tersebut adalah Hib, PCV, Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela dan HPV. (Indarto. 2010)
    •  Imunisasi BCG (Bacillus Cellmete Guerin) : Yaitu vaksinasi untuk menghindari penyeakit TBC alias Tuberkulosis. Vaksianasi diberikan kepada bayi sebelum usia 3 bulan. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi Hepatitis B : Vaksinasi hepatitis B ditujukan untuk menghindari penyakit radang hati akut atau kerusakan pada hati dan juga kanker hati. Vaksin ini merupakan vaksin pertama yang diberikan kepada bayi, diberikan sesaat setelah kelahiran untuk mencegah tertularnya hepatitis B aktif dari ibu. Bayi akan mendapat suntikan ulang pada usia 1 bulan dan 5 bulan. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi Polio : Polio adalah sejenis penyakit yag disebabkan oleh virus poliovirus dari genus enterovirus dan menyebabkan terjadinya kelumpuhan. Bayi akan mendapatkan imunisasi polio oral pada saat umur 2 bulan, 3-4 bulan, dan 4-6 bulan. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi DPT ( Difteri Pertunis Tetanus) : Vaksinasi ini melindungi bayi dari difteri ─ penyakit pernafasan, tetanus ─ infeksi bakteri yang berpotensial fatal, dan pertusis ─ batuk rejan. Pemberian vaksin DPT bayi biasanya memiliki efek samping demam. Namun apabila anda memilih DPaT maka bayi tidak akan mengalami demam. Huruf “a” pada Pertusis adalah “aselular” bayi menerima keempat kali suntikan dalam selang waktu 2 sampai 18 bulan. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi MMR ( Campak, Gondongan, Rubella): Vaksinasi MMR untuk menghindari tiga jenis penyakit yaitu campak ─ menyebabkan radang paru dan otak, rubella ─ menyebabkan cacat pada janin yang dikandung ibu, gondongan ─ dapat menyebabkan tuli. Peberian vaksin pada bayi dilakukan 2 kali, pertama pada usia 12-15 bulan dan kedua pada usia 4-6 tahun. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi HIB (Hemofilus Influenza Tipe B) :Vaksinasi ini berfungsi untuk mencegah penyakit pneumonia (radang paru) dan radang selaput otak (meningitis). Vaksin ini diberikan pada saat bayi berusia 2 bula, 4 bulan, dan 6 bulan. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi Influenza : Vaksinasi ini berfungsi melindungi anak dari penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi Varisella (Cacar Air): Adalah imunisasi yang ditujukan untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus varisella. Pemberian vaksin ini dilakukan pada bayi berusia diatas 1 tahun. (Indarto. 2010)
    •  Imunisasi Hepatitis A : Hepatitis A berbeda dengan hepatitis B. Penyakit ini ditularkan melalui makanan dan penyakit ini tidak menjadi kronis seperti yang terjadi pada hepatitis B. Vaksinasi dilakukan dua kali setelah usia 2 tahun. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi Tifoid : Vaksinasi ini mencegah penyakit tifus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmoella typhi yang masuk melalui makanan, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Vaksinasi dilakukan pada anak berusia diatas 2 tahun dan diulang setiap 3 tahun. (Indarto. 2010)
    • Imunisasi HPV : Vaksinasi ini untuk mencegah kanker mulut rahim. Vaksin diberikan tiga kali pada anak usia 11-12 tahun. (Indarto. 2010)


No comments:

Post a Comment