my ubay

Saturday, January 19, 2013

HIPEREMESIS GRAVIDARUM



HIPEREMESIS GRAVIDARUM




Defenisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karna keadaan umumnya menjadi buruk, karna terjadinya dehidrasi. (7)

B.     Etiologi
Sebab pasti belum diketahui. Frekuensi kejadian adalah 2/100 kehamilan.
Factor-faktor predoposisi dikemukakan:
1.      Sering terjadi pada primigravida, molahidatidosa, diabetes, dan kehamilan ganda akibat peningkatan kadar HGC.
2.      Faktor organic, karna masuknya vili koriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic.
3.      Factor psikologik, keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan, rasa takut terhadap kehamilan, dan persalinan, takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4.      Factor endokrin lainnya: hipertiroid, diabetes, dan lain-lain.(7)

C.    Gejala dan tingkat
Batas mual muntah berapa banyak yang disebut hiperemesis gravidarum tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan, bias lebih dari 10 kali muntah; akan tetapi apabila keadaan umumnya ibu terpengaruh dianggap hiperemesis.
1.      Tingkat I Ringan
Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan menurun dan rasa nyeri di epigastrum; nadi sekitar 100 kali/menit, tekanan darah turun, torgor kulit kurang, lidah kering dan mata cekung.

2.      Tingkat II Sedang
Mual dan muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah; lemah, apatis, turgor kulit mulai jelek, lidah kering dan kotor; nadi kecil dan cepat, suhu badan naik (dehidrasi), ikterus ringan, berat badan turun, mata cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, ologuri dan konstipasi. Dapat pula terjadi asetonuria, dan dari nafas keluar bau aseton.

3.      Tingkat III Berat
Keadaan umum jelek, kesadran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi kecil, hallus dan cepat; dehidrasi hebat dan suhu badan meningkat, tensi turun sekali, ikterus. Komplikasi yang dapat berakibat fatal terjadi pada sususnan saraf pusat (ensefalopati wernicke) dengan adanya : nistagmus, diplopia, perubahan mental. (7)

D.    Patologi
Dari otopsi wanita yang meninggal karna hiperemesis rgavidarum diperoleh keternagn bahwa terjadi kelainan pada organ-organ tubuh sebagai berikut:
1.      Hepar: pada tingkat ringan hanya ditemukan degenerasi lemak sentrilobuler tampa nekrosis
2.      Jantung: jantung atrofi, kecil dari biasa. Kadang kala dijumpai perdarahan sub-endokardial.
3.      Otak: terdapat bercak perdarahan pada otak
4.      Ginjal: tampak pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontorti.(7)

E.     Penanganan
1.      Pencegahan dengan memberikan informasi dan edukasi tengtang kehamilan pada ibu-ibu dengan maksud menghilangkan factor psikis rasa takut. Juga tengtang diet ibu hamil, makan jangan sekaligus banyak; tetapi dalam porsi sedikit-sedikit namun sering. Jangan tiba-tiba berdiri waktu bangun pagi, akan terasa oyong, mual, dan muntah. Defekasi  hendaknya diusahakan teratur.
2.      Terapi obat, menggunakan saedati sedative (Luminal, Stesolid); vitamin (B1 dan B6); anti muntah (Mediamer B6, Dramammin, Avopreg, Avomin, torecan); antasida anti mulas.
3.      Hiperemesis gravidarum tingkat II dan III harus dirawat inap dirumah sakit.
·        Kadang- kadang pada beberapa wanita, hanya tidur dirumah sakit saja, telah banyak mengurangi mual muntahnya.
·        Isolasi. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan dokter saja yang boleh masuk. Kadang kala hal ini saja, pengobatan khusus telah mengurangi mual dan muntah.
·        Terapi psikologik, berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal, dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir. Cari dan coba hilangkan factor psikologis seperti keadaan social ekonomi, pekerjaan serta lingkungan.
·        Penambahan cairan. Berikan infuse dekstrosa atau glukosa 5% sebanyak 2-3 liter dalam 24 jam.
·        Beriakan obat-obatan seperti telah dikemukakan diatas.
·        Pada beberapa kasus dan bila terapi tidak dapat dengan cepat memperbaiki keadaan umum penderita, dapat dipertimbangkan suatu abortus buatan. (7)


referensi :
(Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Synopsis Obstetric: Obstetric Fisiologi obstetric Patologi, jilid 1, Edisi 2, Jakarta: EGC, 1998.

 

No comments:

Post a Comment