my ubay

Sunday, July 7, 2013

Kalsium


     Kalsium terdapat cukup banyak dalam tubuh manusia, sebanyak dua persen dari seluruh massa tubuh yang hampir seluruhnya terkonsentrasi pada tulang dan gigi (Kotzman,2007:25).
            Pada masa kehamilan, zat ini sangat dibutuhkan terutama kala memasuki trimester kedua dan ketiga masa kehamilan. Pada trimester kedua itulah janin mulai tumbuh dengan pesat dibandingkan masa sebelumnya. Bahkan kecepatan pertumbuhannya diperkirakan mencapai 10 gram per hari (Nakita.2007).
            Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk untuk menunjang tulang dan gigi serta persendian janin (Wahyuni, 2008). Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot, dan sekresi hormon. Fungsi lainnya adalah sangat penting untuk tulang dan gigi, perkembangan jantung, saraf, dan otot. (Mulya,2011:11). Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu (Sophia. 2009).
            Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5 %. Oleh karena itu asupan yang optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna hijau tua dan lain-lain. (Sulistywati,2009:109).
            Menurut Arisman (2009:21) asupan kalsium yang dianjurkan kira-kira 1.200 mg/hari bagi ibu hamil yang berusia diatas 25 tahun, dan cukup 800 mg untuk mereka yang berusia lebih muda.
            Gejala awal kekurangan kalsium adalah lesu, banyak keringat, gelisah, sesak napas, berkurang daya tahan tubuh, kurang nafsu makan, sembelit, berak-berak, insomnia, kram (Wida.2007)
            Dampak kekurangan kalsium bagi ibu dan janin menurut (Praharyawan.2012) antara lain :
·         Tulang ibu mudah keropos, bila lebutuhan akan kalsium selama hamil tidak dipenuhi dari luar, maka janin akan mengambil cadangan kalsium ibu yang tersimpan dalam tulang. Akibatnya, rangka tulang ibu lebih cepat menjadi rapuh karena saat itu terjadi demineralisasi tulang ibu. Nantinya ibu akan mengalami keropos tulang  lebih dini.
·         Pertumbuhan tulang janin tidak sempurna, kecuali kekurangan kalsiumnya sangat banyak, janin tidak akan merasakan dampaknya secara langsung. Bila hal itu terjadi, biasanya akan timbul gangguan elektrolit pada ibu yang secara tidak langsung juga berpengaruh pada janin. Dampaknya pertumbuhan janin dapat terganggu.
·         Duduk dan merangkak terlambat, pada bayi yang sudah agak besar, gejala kekurangan kalsium bisa berupa terlambatnya masa perkembangan kemampuan duduk dan merangkak. Bahkan sebagian bayi ada pula yang mengalami penundaan penutupan ubun-ubun (fontanel).
·         Rakitis, Penyakit tulang (rakitis) pada bayi umumnya disebabkan kandungan kalsium pada ASI yang diberikan pada bayi juga kurang. Bayi yang menderita rakitis biasanya mengalami gejala awal berupa kejang otot (tetanus).


Kelebihan kalsium juga akan berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil. Menurut Arief (2008) terlalu banyak kalsium dapat berbahaya bagi tubuh. Tubuh tidak dapat menyerap kalsium bila tidak memiliki cukup magnesium dan fosfor. Magnesium dan fosfor mengubah bentuk kalsium sehingga dapat diserap tubuh. Kalsium dan magnesium diedarkan oleh tubuh melalui albumin dalam darah. Terlalu banyak kalsium akan membuat magnesium terdesak dari albumin sehingga tidak tersalurkan lewat darah dan tubuh akan kekurangan magnesium. Bila tidak cukup mendapat magnesium, ginjal tidak dapat memproses kalsium sehingga dapat terjadi endapan batu ginjal. 

No comments:

Post a Comment