Besi
merupakan komponen hemoglobin yang sangat penting, senyawa pernafasan dalam
sel-sel darah merah yang mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan
dan organ tubuh (Yuliarti,2009:6).
Menurut Almaitser (2009:250) besi merupakan
mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia maupun hewan,
yaitu sebanyak 3-5 mg di dalam tubuh manusia dewasa. Besi mempunyai fungsi
esensial di dalam tubuh : sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai bagian
terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Zat
besi juga berfungsi untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang dan gigi. Contoh
bahan makanan yang mengandung zat besi adalah daging ikan, ayam, sayuran, buah,
roti gandum (Mulya,2011:11)
Menurut
Yuliarti (2009:6) di dalam tubuh, sebagian besar zat besi ditemukan dalam 2
jenis protein, yakni hemoglobin yang kita kenal sebagai HB dalam darah dan
mioglobin dalam otot. Sementara zat besi dalam makanan terbagi menjadi 2 jenis,
yakni dalam bentuk heme yang hanya
terdapat dalam produk hewan dan yang kedua adalah bentuk non-heme yang terdapat baik pada bahan nabati maupun hewani.
Kebutuhan
ibu hamil akan Fe meningkat (untuk pembentukan plasenta dan sel darah merah)
sebesar 200-300%. Perkiraan besaran zat besi yang perlu ditimbun selama hamil
ialah 1.040 mg. Dari jumlah ini, 200 mg Fe tertahan oleh tubuh ketika
melahirkan dan 840 mg sisanya hilang. Sebanyak 300 mg besi di transfer ke
janin, dengan rincian 50-75 mg untuk pembentukan plasenta, 450 mg untuk
menambah jumlah sel darah merah, dan 200 mg lenyap ketika melahirkan. Jumlah
sebanyak ini tidak mungkin tercukupi hanya melalui diet. Karena itu,
suplementasi zat besi perlu sekali diberlakukan bahkan kepada wanita yang
berstatus gizi baik (Arisman,2009:16)
Zat besi bagi ibu hamil penting untuk pembentukan dan
mempertahankan sel darah merah. Kecukupan sel darah merah akan menjamin
sirkulasi oksigen dan metabolisme zat-zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil.
Selain itu, jika asupan zat besi sejak awal kehamilan cukup baik, maka janin
akan menggunakannya untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, sekaligus menyimpannya
dalam hati sebagai cadangan sampai usia 6 bulan setelah dilahirkan (Anakku.2012).
Menurut
Almaitser (2009:257), kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa
lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh,
menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan
luka, di samping itu kemampuan mengatur suhu tubuh menurun.
Menurut
Yuliarti (2009:5), kekurangan besi juga dapat menyebabkan anemia. Anemia
merupakan gejala penyakit yang kompleks. Anemia mungkin disebabkan oleh
penurunan produksi maupun peningkatan penghancuran sel darah merah. Penurunan
produksi sel darah merah dapat dikarenakan bahan yang digunakan untuk
memproduksi sel darah merah kurang akibat asupan zat-zat pembentuknya tidak
mencukupi.
Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil bila tidak
diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. Kondisi ini
meningkatkan risiko kematian pada saat melahirkan, melahirkan bayi dengan berat
badan lahir rendah, janin dan ibu mudah terkena infeksi, dan keguguran (Anakku.2012).
Defisiensi
Fe atau anemia besi di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Program penanggulangan anemi besi, khususnya untuk ibu
hamil sudah dilakukan melalui pemberian Fe secara cuma-cuma melalui Puskesmas
atau Posyandu. Akan tetapi karena masih rendahnya pengetahuan sebagian besar
ibu-ibu hamilmasih rendah, maka program ini tampak berjalan lambat
(Notoatmodjo,2007:227).
Sedangkan
kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh
suplemen besi. Gejalanya adalah rasa enek, muntah, diare, denyut jantung
meningkat, sakit kepala, mengigau, dan pingsan (Almaitser, 2009:259).
Pemberian
suplementasi preparat Fe, pada sebagian wanita menyebabkan sembelit. Penyulit
ini dapat diredakan dengan cara memperbanyak minum, menambah konsumsi makanan
yang kaya akan serat seperti roti, serelia dan agar-agar (Arisman,2009:17).
No comments:
Post a Comment